Apakah anda sedang mempertimbangkan pembangunan sebuah Sistem Informasi Akuntansi? Anda mungkin bisa mempelajari kami lebih lanjut di post: Sistem Informasi Akuntansi. Untuk kelanjutan dari post ini, anda bisa membaca post: Sistem Informasi Manajemen dan Cita-cita. Untuk kembali ke post yang terbaru, anda tinggal klik: Programmer Sistem Informasi Akuntansi..
Ini merupakan catatan jurnal hidup dari seorang programmer software di Bandung. Termasuk di dalamnya, hal yang lucu, hal yang menyedihkan, dan hal yang serius juga...
Senin, 07 Mei 2012
Sistem Informasi Akuntansi dan Sarkozy
Nicolas Sarcozy merupakan seorang perdana menteri Perancis yang sebenarnya sangat sukses. Selama kepemimpinannya, dia berhasil menurunkan defisit negaranya (yang biasanya terus membengkak bertahun-tahun), memimpin pencegahan kehancuran Euro, menumbangkan Khadafi, bahkan menikahi Carla Burni yang cantik jelita. Tetapi, hari ini, dia dikalahkan dalam pemilu. Alasan utamanya adalah dia tidak berhasil melihat masalah yang paling kritis yang dihadapinya, yaitu kepuasan bangsanya sendiri. Meskipun dia berhasil mencegah kehancuran Euro, tetapi bangsanya sendiri tidak puas dengan kehidupan mereka, dan memutuskan untuk menggantinya. Dia tidak sadar, kegagalannya untuk menang di pemilu ini justru sangat membahayakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapainya selama ini. Ini mengingatkan saya tentang Sistem Informasi Akuntansi. Saya sering sekali melihat pihak manajemen yang tangguh di berbagai perusahaan. Pihak manajemen tersebut mampu mengatasi tantangan-tantangan berat yang dihadapi manajemen perusahaan tersebut. Dan, mencapai prestasi manajemen yang mengagumkan. Akan tetapi, karena kekhilafan untuk melihat sebuah masalah yang kritis, tapi tidak diperhitungkan, semua keberhasilan itu menjadi gagal. Di situlah letak pentingnya sebuah Sistem Informasi Akuntansi. Seperti yang saya ceritakan di
post: Program Software Akuntansi dan Kewarganegaraan, dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi, pihak Manajemen mampu melihat seluruh sumber daya perusahaan secara terbuka dan transparan, sehingga semua masalah yang akan muncul dapat terdeteksi dengan proporsi yang sebenarnya. Dengan demikian tidak akan muncul masalah yang kritis, yang tidak diperhitungkan, lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Terimakasih Infonya
BalasHapusPerkenalkan saya mahasiswa Fakultas Ekonomi di UII Yogyakarta
:)
twitter : @profiluii :)