Weekend ini saya mendapat kesempatan melihat bagaimana keputusan memilih pasangan hidup dapat benar-benar mempengaruhi keberhasilan seseorang. Ada seorang pria, anak orang kaya, yang sebenarnya sangat berpotensi, dan pada awalnya bekerja di perusahaan orang lain dengan karir yang menanjak dengan pesat. Dia sangat dibanggakan orangtuanya. Melihat potensi-nya, ada seorang wanita yang tertarik dan berusaha memenangkan hatinya dengan agresif. Sayangnya, sang pria tidak berhati-hati dalam memilih pasangan hidupnya, dan terjerat. Setelah menikah, sang wanita, langsung meng-claim sang pria, dan berusaha menguasai seluruh bagian hidupnya, termasuk menjauhkannya dari keluarga sang pria. Tentu saja orangtua sang pria menjadi sangat kecewa, dan perhatian merekapun diarahkan sepenuhnya kepada anak mereka yang lain. Pada awalnya hal ini tidak terlalu mempengaruhi mereka karena secara pribadi sang pria cukup berhasil. Akan tetapi, karena pengaruh yang kuat tetapi kurang bijaksana dari sang wanita, sang pria mengambil keputusan-keputusan yang kelihatannya menguntungkan dengan cepat, tetapi beresiko cukup tinggi. Akibatnya, sang pria terus berhadapan dengan kegagalan dan kegagalan. Pada saat yang sama, dengan bantuan dan dorongan orangtuanya, adiknya justru berkembang pesat. Sehingga yang tertinggal hanya kekecewaan dan rasa iri di hati sang pria. Pada saat yang sama, orangtuanya tidak bersedia membantu lebih banyak lagi, karena pernah kecewa dan khawatir juga dengan sikap sang menantu yang jelas-jelas hanya berusaha memanfaatkan mereka dan anak mereka saja.
Demikian juga dengan memilih Programmer Software Akuntansi. Adalah sangat penting, untuk pihak manajemen memilih dengan hati-hati, jangan terburu-buru, sama seperti memilih pasangan hidup. Dalam menjalankan perusahaan, Software Akuntansi tersebut harus konsisten, seperti yang saya ceritakan di post: Software Sistem Informasi Manajemen dan Konsisten; siap untuk mendukung kita di masa depan, seperti yang diceritakan di post Software Sistem Informasi Akuntansi dan Jalan yang Terbaik; dan tidak membuat kita stress melulu, seperti yang diceritakan di post: Software Akuntansi dan Mendaftar ke SMA. Ini karena Software Akuntansi harus bisa mendukung perusahaan kita dalam keadaan apapun juga, hampir sama dengan pasangan hidup kita, bukan? Salah memilih Programmer Software Akuntansi, hanya akan membawa masalah yang bertubi-tubi saja bagi pihak karyawan maupun manajemen, persis seperti cerita sang pria di atas. Kalau anda membutuhkan seorang Programmer Software Akuntansi yang baik dan handal, terlebih-lebih untuk daerah Bandung dan sekitarnya, anda bisa mempelajari kami lebih lanjut di post: Software Akuntansi. Untuk kelanjutan post ini, anda bisa melihat post: Software Sistem Informasi Akuntansi dan Tukang. Untuk membaca post yang terakhri, anda cukup klik Programmer Software Akuntansi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar