Senin, 25 Juli 2011

Software Akuntansi, dan Biaya Virus

Kemarin ada klien yang menelpon. Sistem informasi akuntansi kami, yang sudah berjalan lebih dari 2 tahun tanpa masalah di perusahaan distrubusi sparepart sepeda motornya (salah satu yang terbesar di kotanya), tiba-tiba saja tidak bisa dibuka di salah satu komputernya (error: 0x000007b) . Yang membuat beliau tambah bingung adalah komputer-komputer yang lain, dengan software akuntansi yang sama, berjalan tanpa masalah. Selidik punya selidik, sebagian Windows system files-nya rusak, kemungkinan karena serangan virus. Penyelesaian terbaik yang harus dilakukan adalah meng-format ulang komputer-nya sehingga bisa meyakinkan semua virus sudah disapu bersih, dan meng-install ulang semuanya. Sesuatu pekerjaan yang tidak sulit, tetapi memakan waktu lama dan membosankan, dan mengganggu kinerja perusahaannya.

Itu masih belum apa-apa. Saya tahu sebuah pabrik yang mempunyai seorang karyawan IT yang tugasnya khusus hanya berkeliling seluruh pabrik untuk membersihkan virus-virus di semua komputer yang ada. Kalau sudah keliling seluruh pabrik, dia harus memulai lagi dari awal, karena komputer tsb sudah kena virus lagi. Saya secara bercanda mengatakan bahwa orang tersebut kerjanya bukan IT, tetapi cleaning service, soalnya tugasnya bersih-bersih, he, he, he. Tentu saja, pekerjaan yang demikian sangat membosankan, dan biasanya karyawan di posisi tersebut tidak tahan lama, sehingga mereka harus terus-menerus merekrut yang baru. Biaya yang dikeluarkan tentu saja besar sekali, hitung saja gaji orang tersebut tiap bulan, belum lagi biaya dan tenaga yag dihabiskan untuk iklan, interview, dan merekrut yang baru, ketika yang lama berhenti. Sedangkan masalah virus itu terus berjalan di pabrik tersebut. Untung saja, mereka tidak memakai software akuntansi kami, he, he, he.

Sering sekali orang-orang tidak sadar bahwa biaya yang dikeluarkan untuk virus itu besar sekali, selain biaya membersihkan, kinerja kerja yang tidak lancar karena komputer tidak berjalan dengan lancar juga besar sekali. Padahal masalah ini sangat gampang diselesaikan. Yang paling gampang adalah tidak mengizinkan data/program dari luar dimasukkan ke komputer-komputer yang ada sebelum diyakinkan sudah bersih. Di perusahaan kami, itu merupakan peraturan terpenting, dengan hukuman yang berat. Siapapun orangnya, kalau memasukkan data/program dari luar yang tidak jelas bersih dari virus, akan langsung di-SP3. Itu sebabnya perusahaan kami boleh dikatakan tidak pernah punya masalah dengan virus. Bagaimana dengan pengalaman kalian?

Kalau anda membutuhkan software akuntansi, adalah terbaik bekerja sama dengan programmer yang benar-benar menjaga supaya software yang dipasangnya di tempat anda benar-benar bersih dari virus, bukan? Hubungi kami lebih lanjut, lihat post: Software Akuntansi. Untuk melihat kelanjutan post ini, lihat post: Software Akuntansi dan "No Flashdisk Policy". Anda juga mungkin tertarik dengan post: Software Akuntansi dan Kesiapan Hardware, dan post: Software Sistem Informasi Manajemen dan Email. Untuk membaca blog yang terakhir, click Programmer Software Akuntansi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar