Sebagai seorang programmer software sistem informasi Akuntansi, sering sekali pekerjaan mempengaruhi kehidupan keluarga, seperti yang saya telah ceritakan di post Dampak Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Komunikasi Suami Istri, dan di post Sistem Informasi Manajemen dan Beasiswa Anak. Tetapi yang tidak saya prediksikan, letak kantor perusahaan software sistem informasi manajemen kami bisa mengakibatkan sedikit friksi dengan Mertua juga. Kebetulan, Mertua saya berasal dari pemikiran tradisi Tionghoa Jawa tradisional di mana sebuah kantor haruslah berada di jalan yang seramai mungkin. Sebenarnya itu bukan ide yang salah, kalau seandainya kami membuka toko sparepart ataupun toko alat rumah tangga. Tetapi, pada umumnya, kami jarang sekali mendapat klien yang datang langsung ke kantor kami. Kebanyakannya justru kami yang datang ke perusahaan klien kami, sebab semua data-data dan informasi yang dibutuhkan untuk membuat software Akuntansi tersimpan di sana, dan sebagai programmer software sistem informasi akuntansi yang baik, kami perlu melihat secara langsung operational perusahaan klien kami tersebut, untuk mendesign suatu sistem informasi akuntansi yang palin sesuai dengan kebutuhannya. Sedangkan untuk sehari-hari, kami justru membutuhkan keadaan yang sepi, itu sebabnya kantor kami berada di dalam sebuah perumahan yang sepi. Ini memang disengaja, supaya kami bisa berkonsentrasi untuk membuat software dengan tenang. Tetapi, tetap saja, meskipun diterangkan berapa banyak, sang Mertua susah untuk mengerti, dan selalu mendorong kami pindah ke daerah yang ramai. Apakah ada yang mau memberikan saran penyelesaiannya?
Kalau anda membutuhkan sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kami akan sangat senang mengunjungi anda. Untuk mengetahu kami lebih lanjut, bisa dilihat di post: Software Sistem Informasi Akuntansi. Dan untuk membaca post yang terakhir, tinggal click saja di: Programmer Sistem Informasi Akuntansi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar